Pemuda Rembang Siap Jadi Pengawas Partisipatif
REMBANG, Bawaslu Jateng – Puluhan pemuda dari berbagai organisasi di Kabupaten Rembang siap menjadi pengawas partisipatif pada Pilgub Jateng 2018 dan Pemilu 2019.
Mereka juga siap untuk menolak politik uang. Hal itu ditunjukkan dengan penandatanganan deklarasi pemuda anti money politic disela acara Sosialisasi Pengawasan Partisipatif yang diselenggarakan oleh Panitia Pengawas Kabupaten (Panwaskab) Rembang di Hotel Gajah Mada Rembang, Minggu (10/12).
Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Panwaskab Rembang, Amin Fauzi mengatakan, perhelatan Pemilihan Gubernur Jateng 2018 dan Pemilu 2019 memang butuh pengawasan semua pihak. “Pelaksanaan Pilkada harus diawasi, hal ini untuk memastikan terlindunginya hak politik warga. Selain itu juga mewujudkan pemilu yang bersih, transparan dan berintegritas dari sisi penyelenggara dan penyelenggaraannya,” katanya saat mengisi acara sosialisasi tersebut.
Kalau perhelatan lima tahunan itu tak diawasi, lanjut Amin, berpotensi terjadi pelanggaran-pelanggaran, seperti hilangnya hak pilih, politik uang, konflik antar pendukung calon, manipulasi suara, dan sebagainya.
Memang, kata Amin, sudah terbentuk lembaga Bawaslu dan jajarannya untuk kerja-kerja pengawasan tahapan Pemilu. Namun, tetap membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk menjadi pengawas partisipatif.
Dijelaskan Amin, pengawas partisipatif bisa memantau dan mengumpulkan informasi pada tahapan pemilu yang diawasi. Masyarakat dipersilahkan mencatat data/informasi tersebut.
Kemudian melaporkan hasil pengawasan berupa informasi awal ini kepada PPL atau Panwascam atau Panwas Kabupaten/Kota atau Bawaslu Provinsi, atau Bawaslu RI.
Laporan dari masyarakat itu bisa langsung ditindaklanjuti oleh Panwas untuk segera ditindaklanjuti. “Kami berharap ada sinergisitas panwas dengan masyarakat untuk sama-sama melakukan pengawasan Pemilu ini,” ujar dia.
Untuk bisa mengawasi perheletan Pemilu itu, masyarakat juga harus mengetahui tahapan demi tahapan Pilkada atau Pemilu. Tahapan-tahapan yang bersama-sama bisa diawasi seperti data pemilih, pencalonan, kampanye, masa tenang, pemungutan dan perhitungan suara, maupun rekapitulasi suara.
Di tempat yang sama, akademisi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPPI, Syaiko Rosyidi menambahkan,
generasi muda memiliki posisi yang sangat strategis pada pemilu 2019 mendatang. “Oleh karena itu, pemuda jangan apatis terhadap perhelatan Pemilu,” ucapnya.
Setali tiga uang, Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Rembang, Ahmad Humam mengatakan, kegiatan seperti ini sangat penting, karena akan menambah wawasan terhadap proses pemilihan umum.
“Kami berharap para pemuda tidak menganggap politik itu merupakan hal yang kotor. Anggapan seperti ini membuat partisipasi masyarakat dalam ikut serta pelaksanaan pemilihan umum jadi menurun,” tuturnya.
Menurut Humam, pemimpin yang baik lahir dari masyarakat yang baik dan dipilih menggunakan sistem yang baik pula. “Jadi, jika kita ingin memiliki pemimpin yang baik, kita harus ikut berpartisipasi dengan cara mengawasi dan mensukseskan pesta demokrasi ini dengan baik, “pungkasnya.(*)
Penulis : Amin Fauzi – Panwas Rembang
No comments